YOGYAKARTA (14 Juli 2023) - Atas arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kementerian Sosial bergerak cepat membantu proses pemulangan 18 orang korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang ditemukan di Kulon Progo Yogyakarta ke daerah masing-masing.
18 orang tersebut yakni 9 orang korban TPPO asal Kab. Grobogan dipulangkan dengan diantar oleh Kepala BBPPKS Yogyakarta beserta rombongan, 9 orang lainnya masing-masing sejumlah 4 orang dari Wonosobo, Kota Semarang dan Magetan dijemput oleh Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, 3 orang dari Kabupaten Semarang dan Purworejo dijemput oleh Sentra Antasena di Magelang, 2 orang dari Cilacap dijemput oleh Sentra Satria di Baturaden.
Kepala BBPPKS Yogyakarta dan rombongan diterima langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Grobogan Edy Santosa dan jajarannya. Hadir juga perwakilan dari Sentra Margo Laras Pati, Kepala Desa dan Lurah masing-masing domisili para korban.
“Saatnya memulai dengan semangat baru untuk menata kembali kehidupan yang sempat terkatung-katung selama 6 bulan ini, Kemensos akan membantu pelatihan pemberdayaan sosial (kewirausahaan) sesuai dengan hasil asesmen” disampaikan Eva kepada para korban TPPO di Dinas Sosial Kab. Grobogan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Grobogan Edy Santosa berpesan kepada para korban untuk tidak lagi tergiur iming-iming kerja ke luar negeri dan memberi semangat untuk menata kehidupan yang baru. Edy juga berpesan kepada kepala desa dan lurah untuk tetap memberikan pendampingan dan penguatan mental setelah kembali ke keluarga masing-masing.
Setibanya mereka di daerah masing-masing, Kemensos melalui BBPPKS Yogyakarta dan sentra atau sentra terpadu terdekat dengan lokasi tempat tinggal korban, akan memberikan bantuan pemberdayaan sosial (kewirausahaan) dan pendampingan usaha agar mereka dapat mengelola usahanya, sehingga bisa mandiri secara sosial dan ekonomi.
Sebelumnya, Kemensos telah melakukan asesmen kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi 18 orang korban TPPO selama tinggal di BBPPKS Yogyakarta seperti permakanan, alat kebersihan diri, tambahan nutrisi, layanan kesehatan, pemberian bimbingan dan motivasi, kegiatan olahraga, terapi musik, pelatihan keterampilan pembuatan kandang gecko dan tas anyaman plastik. Kegiatan tersebut selain dimaksudkan sebagai sarana relaksasi para korban juga memberikan keterampilan praktis yang nantinya bisa dijadikan usaha yang bernilai ekonomi
Bagikan :